Tuesday, April 24, 2012

Menilik Keindahan Alam dari Ketinggian 1490 Mdpl




Menilik keindahan
Rasa sejuk  terasa di kulit serta segarnya udara yang dihasilkan oleh Hutan Gunung adat yang tetap terjaga, tanpa adanya polusi udara yang mengganggu membuat segar pada tubuh. Di temani keindahan pemandangan yang exsotis dari puncak Gunung Bawang  dengan ketinggian 1490 Mdpl (Meter di atas permukaan laut) yang terletak di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Belantara gugusan pegunungan yang berdiri kokoh terdiri dari Gunung Berasi (1.415 Mdpl), Gunung Raja (1.251 Mdpl) dan Gunung Bawang sebagai puncak tertinggi dari Gunung yang ada di sekitarnya.

Awal perjalanan ini kami mulai terhitung pada tanggal 17-07-2011 lalu, yang kami lakukan dari kawasan bekas PLTAM (pembangkit listrik tenaga air mini) milik Rumah sakit Bethesda serukam, inilah titik start awal pertualangan pendakian kami pada tanggal 18-07-2011 lalu. 

Naik ke arah kaki Gunung terdapat Air terjun setinggi kurang lebih 70 Meter, yang merupakan hulu Sungai Sansak atau kepala dari sumber Air itu, yang biasanya oleh sebagian warga setempat di wilayah Dusun Sengkabang, Desa Suka Bangun, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Dimanfaatkan sebagai sumber Air bersih untuk berbagai keperluan. 

Sumber Air ini juga kami gunakan untuk keperluan kami di puncak karena di puncak sumber Air sangat terbatas dikalau kami paksakan hanya mengandalkan Air yang ada di puncak bisa-bisa kami akan kekurangan Air untuk berbagai keperluan di puncak. 

Kantung Semar (Nepentes sp)
Anggrek Hutan
Semakin naik kepunggungan Gunung, kami merasakan aroma segar hutan hujan tropis yang menjadi khas alam kalimantan, bentang alam dari jejeran pohon-pohon yang masih perkasa berdiri tegak menjulang ke atas memiliki daun-daun yang hijau di temani habitat beragam jenis Kantong Semar (Nepentes sp) serta beragam Anggrek hutan, sesekali Burung Enggang Gading yang gagah perkasa yang merupakan maskot khas Kalimantan Barat, mengepakkan sayap nya yang besar terbang melintasi tingginya pepohonan sekitar.

 Butuh waktu sembilan jam bagi kami untuk Tiba di puncak, begitu tiba di puncak kami langsung di suguhi keindahan-keindahan alam yang begitu menawan membuat kami sadar akan besarnya ciptaan yang maha kuasa. Tak jarang Sesekali awan tebal yang melintas menutupi pandangan membuat kami seperti berdiri paling tinggi di antara arang lain. Di sinilah titik finish dari  pertualangan pendakian kami dan mendirikan Camp di puncak gunung bawang. 


pemandangan dari ketinggian
Tidak sampai disini pertualangan pendakian, esok harinya kami harus turun kembali ke kaki gunung sambil membincing sampah yang harus kami bawa turun ke bawah karena di sepanjang jalur pendakian terdapat sampah plastik Snack dan di puncak terdapat Kaleng-Kaleng bekas makanan siap saji yang di biarkan tergeletak disana. Ini merupakan sumbangsih kecil kami kepada lingkungan.




Baru beberapa langkah meninggalkan bekas tempat kami mendirikan Camp, tetesan hujan pun mulai turun dengan seketika seakan alam menangis ketika kami beranjak pergi dari tempat tersebut. 


Photo Bersama
Dalam pertualangan pendakian ini kami  berjumlah lima orang yang merupakan Amud SW (Anggota Muda Sakawana) yang di ketuai oleh ya’ Hendriyanto, di temani oleh Dede purwansah, salah seorang anggota dari OPA GEMPA Fisip  Universitas Tanjungpura Pontianak, yang sudah beberapa kali mendaki gunung tersebut. Serta seorang  siswa dari SMKN Terpadu Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, yang ikut dalam pendakian ini.

Sunday, April 15, 2012

Keindahan Alam dan Potensi Wisata




obyek wista

Siang itu ( 08-03-2012), Angin yang berhembus sangat terasa pada kulit di hamparan pasir yang bertaburan di sekitar pinggir pantai yang di terpa oleh ombak dan mengeluarkan suara  berdesir membawa serpihan-serpihan bekas pcahan karang dan kerang untuk menemani pasir  yang menghiasi keindahan tempat itu.

Hangatnya sinar matahari yang terpancar menembus kulit membuat tak terasa karena terlena oleh birunya air laut yang jernih tampak dari kejauhan  membuat tambah lengkap pesona keindahan tempat tersebut
.
Gundukan tanah yang tinggi kira-kira tingginya 200 mdpl (meter dibawah permukaan laut ) di temani berbagai pepohan yang berdaun hijau terletak disisi belakang pantai ditambah tanaman-tanaman bunga menghiasi hamparan rumput yang hijau.


pantai dengan laut yang biru
Disitu juga terdapat bangunan yang permanen yang berdiri kokoh dan terdapat 3 ruangan didalamnya biasanya di gunakan sebagai tempat beristirahat bagi siapa saja yang berkunjung ke sana.
Pepohonan yang berjejer di pinggiran pantaimembuat teduh suasana, Sunyi serta sepi membuat ketenangan yang menghampiri menambah semakin nyaman untuk menikmati keindahan ciptaan yang maha kuasa.


Pantai Teluk Atong Bahari yang terletak di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Resmi dijadikan objek wisata pada awal tahun 2010 lalu, yang dipelopori oleh seorang bapak yang akrap di panggil pak Atong.

“ Menurut pak Atong tempat ini paling cocok di jadikan pondok wisata agar desa ini bisa berkembang dan semakin banyak pula orang yang berkunjung kesini. 
Apabila masyarakat temajuk berbicara tentang desa temajuk mereka belum terfikir tentang potensi untuk dijadikan  pondok wisata, maka yang timbul apabila berbicara desa temajuk adalah tentang sektor perikanan, pertanian, dan perkebunan. Tetapi melihat potensi yang ada maka yang paling cocok itu dijadikan tempat wisata.
Bahkan turis dari negri jiran sering berkunjung kesini, yang biasa masyrakat Desa Temajuk menyebutnya pelancong.”

pesona pantai

Belum ramai yang berkunjung kesana maka peran pengunjung lah yang dapat memajukan obyek wisata dalam negeri dan salah satunya obyek wisata pantai Teluk Atong Bahari. Apalagi bila dilihat Kalimantan Barat merupakan banyak obyek wisata yang bagus untuk di kunjungi tak kalah bagus dengan wisata yang terdapat diluar negeri.

Monday, April 9, 2012

Pulsa Ringgit Malaysia di tanah Garuda


gambar ilustrasi

Telepon seluler kini bukanlah barang mewah lagi bahkan menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap orang. Akan tetapi apalah guna apabila barang tersebut tak bisa di gunakan untuk komunikasi, padahal komunikasi melalui telepon seluler kini menjadi sangat penting untuk berkomunikasi jarak jauh.

Desa Temajuk, kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat merupakan desa yang berbatasan langsung dengan Negara malaysia yang memiliki dua batas yaitu perbatasan laut dan darat. Masyrakat disana  seperti kembali lagi ke era tahun  80an dimana sangat sulit sekali berkomunikasi melalui telepon seluler, kita tahu sekarang ini teknologi sangat berkembang pesat dan sangat maju.

Telepon seluler banyak di jumpai di desa Temajuk tetapi nyaris tidak bisa di gunakan untuk berkomunikasi, dalam satu kepala keluarga bisa dikatakan mereka memiliki satu telepon seluler.

Menurut Hendri (salah satu pemuda desa temajuk yang memiliki telepon seluler), Saya baru bisa menggunakan telepon seluler apabila menggunakan card seluler Malaysia itu pun harus di tempat tertentu supaya dapat di gunakan karena terbatasnya signal malaysia disini. Tak jarang orang-orang disini menggunakan card seluler malaysia agar bisa berkomunikasi lewat telepon seluler untuk menghubungi sanak saudara yang berada di luar kota”.

Bahkan untuk menghubungi dan menyampaikan berita penting kepada rekan kerja yang bertugas di Camp Monitoring Penyu yang terletak di desa sebubus. Kita Harus mengirim pesan berupa surat dulu surat ini bisa sampai karena dititipkan kepada orang yang belanja sembako ke grosir di desa liku yang akan di jual kembali di desa temajuk. Yang biasa masyrakat paloh bilang istilahnya disebut dengan Cangkau.” Tutur Januarius Ipung Wijanarto salah satu kru WWF Indonesia di Paloh.

Waw……………. Seperti kembali ke zaman Siti Nurbaya saja masih kirim-kiriman surat. Yaa mau bagaimana lagi  beginilah keadaannya di sana.

Ini berlangsung hingga pada saat sekarang ini. Penyebabnya adalah karena belum adanya Tower penyambung signal seluler/ layanan telepon seluler dalam negeri. Dan akhirnya masyrakat disana menggunakan layanan komunikasi seluler Negara tetangga yaitu Malaysia.