|
Menilik keindahan |
Rasa sejuk
terasa di kulit serta segarnya udara yang dihasilkan oleh Hutan Gunung
adat yang tetap terjaga, tanpa adanya polusi udara yang mengganggu membuat
segar pada tubuh. Di temani keindahan pemandangan yang exsotis dari puncak Gunung
Bawang dengan ketinggian 1490 Mdpl
(Meter di atas permukaan laut) yang terletak di Kabupaten Bengkayang,
Kalimantan Barat. Belantara gugusan pegunungan yang berdiri kokoh terdiri dari
Gunung Berasi (1.415 Mdpl), Gunung Raja (1.251 Mdpl) dan Gunung Bawang sebagai
puncak tertinggi dari Gunung yang ada di sekitarnya.
Awal perjalanan ini kami mulai terhitung
pada tanggal 17-07-2011 lalu, yang kami lakukan dari kawasan bekas PLTAM
(pembangkit listrik tenaga air mini) milik Rumah sakit Bethesda serukam, inilah
titik start awal pertualangan pendakian kami pada tanggal 18-07-2011 lalu.
Naik ke
arah kaki Gunung terdapat Air terjun setinggi kurang lebih 70 Meter, yang
merupakan hulu Sungai Sansak atau kepala dari sumber Air itu, yang biasanya
oleh sebagian warga setempat di wilayah Dusun Sengkabang, Desa Suka Bangun,
Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Dimanfaatkan
sebagai sumber Air bersih untuk berbagai keperluan.
Sumber Air ini juga kami gunakan untuk
keperluan kami di puncak karena di puncak sumber Air sangat terbatas dikalau
kami paksakan hanya mengandalkan Air yang ada di puncak bisa-bisa kami akan
kekurangan Air untuk berbagai keperluan di puncak.
|
Kantung Semar (Nepentes sp) |
|
Anggrek Hutan |
Semakin naik kepunggungan Gunung, kami
merasakan aroma segar hutan hujan tropis yang menjadi khas alam kalimantan,
bentang alam dari jejeran pohon-pohon yang masih perkasa berdiri tegak
menjulang ke atas memiliki daun-daun yang hijau di temani habitat beragam jenis
Kantong Semar (Nepentes sp) serta beragam Anggrek hutan, sesekali Burung
Enggang Gading yang gagah perkasa yang merupakan maskot khas Kalimantan Barat, mengepakkan sayap nya yang besar
terbang melintasi tingginya pepohonan sekitar.
Butuh waktu sembilan jam bagi kami untuk Tiba
di puncak, begitu tiba di puncak kami langsung di suguhi keindahan-keindahan alam
yang begitu menawan membuat kami sadar akan besarnya ciptaan yang maha kuasa. Tak
jarang Sesekali awan tebal yang melintas menutupi pandangan membuat kami
seperti berdiri paling tinggi di antara arang lain. Di sinilah titik finish
dari pertualangan pendakian kami dan
mendirikan Camp di puncak gunung bawang.
|
pemandangan dari ketinggian |
Tidak sampai disini pertualangan pendakian,
esok harinya kami harus turun kembali ke kaki gunung sambil membincing sampah
yang harus kami bawa turun ke bawah karena di sepanjang jalur pendakian terdapat
sampah plastik Snack dan di puncak terdapat Kaleng-Kaleng bekas
makanan siap saji yang di biarkan tergeletak disana. Ini merupakan sumbangsih
kecil kami kepada lingkungan.
Baru beberapa langkah meninggalkan bekas
tempat kami mendirikan Camp, tetesan hujan pun mulai turun dengan seketika
seakan alam menangis ketika kami beranjak pergi dari tempat tersebut.
|
Photo Bersama |
Dalam pertualangan pendakian ini kami berjumlah lima orang yang merupakan Amud SW
(Anggota Muda Sakawana) yang di ketuai oleh ya’ Hendriyanto, di temani oleh
Dede purwansah, salah seorang anggota dari OPA GEMPA Fisip Universitas Tanjungpura Pontianak, yang sudah
beberapa kali mendaki gunung tersebut. Serta seorang siswa dari SMKN Terpadu Ngabang, Kabupaten
Landak, Kalimantan Barat, yang ikut dalam pendakian ini.
No comments:
Post a Comment